Efek samping Imunisasi Tifoid, seperti juga yang terjadi pada
imunisasi lainnya, tak jarang membuat para orang tua melewatkan jadwal
imunisasi. Padahal para ilmuwan sudah menegaskan perihal keamanan vaksinasi.
Mengingat autisme atau diabetes yang sering disebut-sebut menjadi salah satu
akibat dari vaksinasi ternyata tidak terbukti. Namun, walau tidak terbukti
gonjang ganjing tentang isu ini makin menghangat dan meluas. Bu, jangan
khawatir tentang efek samping imunisasi tifoid ya? Jadwal Imunisasi Tifoid tetap
harus menjadi bagian dari rutinitas bayi Anda agar mereka tetap bisa tumbuh
sehat dengan kekebalan yang terus meningkat.
Pada sang penerima, tak bisa dipungkiri setiap vaksin memang
memiliki reaksi dan reaksinya berbeda-beda tergantung penyimpanannya dan
sensitivitas dari sang penerima imunisasi. Inilah yang semestinya dipahami oleh
penerima vaksin atau orang tua dari anak yang akan menerima vaksin atau
imunisasi. Pada penerima vaksin BCG misalnya, setelah 4 - 6 minggu di tempat
bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Reaksi ini termasuk
reaksi yang normal. Sementara pada penerima Imunisasi DPT, reaksi yang timbul
umumnya adalah nyeri, merah, dan bengkak pada sekitar bekas suntikan. Reaksi
ini akan bertahan selama satu atau dua hari setelah disuntik.
Lantas bagaimana dengan efek samping Imunisasi Tifoid?
Beberapa efek sampingnya hampir sama seperti efek samping dari imunisasi
lainnya, misalnya terjadi pembengkakan pada sekitar bekas suntikan. Penerima
vaksin juga biasanya akan mengalami nyeri, ruam kulit, dan kemerahan di tempat
suntikan. Selain itu, tak jarang penerima mengalami demam, nyeri kepala/pusing,
nyeri sendi, nyeri otot, mual, atau nyeri perut. Namun, efek tersebut biasanya
akan hilang dengan sendirinya.
Untuk meminimalisasi
efek samping imunisasi, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh orang tua
atau sang penerima imunisasi :
Di antaranya, ketika anak atau sang calon
penerima vaksin sedang panas tinggi, sebaiknya tunda dulu pemberian vaksin.
Anak yang sedang meminum prednison dalam dosis tinggi dan sedang mendapatkan
obat steroid pun sebaiknya tidak menerima vaksin terlebih dahulu. Seseorang
yang dalam jangka waktu 3 bulan terakhir baru mendapatkan transfusi darah atau
suntikan imunoglobulin juga sebaiknya menunda penerimaan vaksin.
Jadi, sebelum
menerima vaksin atau imunisasi, dalam hal ini Imunisasi Tifoid, pastikan bahwa
sang calon penerima imunisasi berada dalam kondisi prima agar antibodinya
bekerja. Pasalnya, jika orang atau anak tersebut sedang dalam keadaan sakit dan
ia dimasuki virus yang ada dalam vaksin, maka tubuhnya akan bekerja lebih
berat. Alhasil, kekebalannya punya tidak menjadi meningkat.
Nah, selamat menjadwalkan imunisasi tifoid dan jangan
khawatir dengan efek sampingnya sepanjang imunisasi yang dilakukan dalam proses
yang benar. Yuk sehatkan anak dengan memberikan imunisasi.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar