Prenatal Yoga atau Yoga Hamil disarankan untuk para calon
ibu agar tetap relaks dan fit di masa kehamilan. Selain itu juga dapat membantu
melancarkan masa persalinan. Pranayama selama kehamilan dapat membantu ibu
hamil dari stress dan kelelahan dan baik dipraktekkan setiap hari. Untuk para
pemula mungkin masih ada rasa takut apakah yoga ini aman atau tidak untuk
kehamilannya. Catatan penting bahwa dalam menjalankan prenatal yoga selalu
memantau kondisi kehamilan dan menjalin komunikasi dengan instruktur yoga dan
dokter.
1. Over Stretch
Jangan samakan kondisi sedang hamil dengan kondisi sebelum
hamil. Hindari Stretching yang berlebihan. Dalam melakukan pose yoga, kaki
sedikit ditekuk.
2. Bandha Chakra
Secara umum. Dalam melakukan yoga dengan mengunci tiga
chakra, yaitu muladhara, svadhistan, dan manipura. Titik ini berada di sekitar
perut dan perineum. Akan tetapi di masa kehamilan tidak boleh ada penguncian
perut. Dikawatirkan akan terjadi kontraksi. Lakukan gerakan yoga dengan
perlahan dan sesuai kemampuan.
3. Gerakan pada titik perut
Saat yoga kita sering memusatkan power pada core, di masa
kehamilan justru perlu dihindari terkait dengan resiko. Saat masa hamil, perut
kita membesar dan sulit untuk menyangga beban tubuh dengan rectus abdominus
(otot yang terlihat saat perut six-pack). Sebagai penggantinya biasanya kita
menggunakan obliques (otot perut yang berada pada bagian sisi perut). Obliques
yang digunakan terlalu kuat dapan penarik bagian otot perut, menyebabkan
kondisi diastasis. Untuk itu disarankan agar menghindari pose yang berpusat
pada perut.
4. Deep Twist
Gerakan twist seperti Ardha Matsyendrasana boleh dilakukan
tetapi tidak berlebihan. Jangan memelintir tubuh yang terlalu dalam. Untuk
menghindari terhambatnya sirkulasi. Lakukan twist dengan lutut (yang menempel
pada matras) yang lurus, tidak ditekuk.
5. Merebahkan badan tanpa penyangga
Saat memasuki trimester kedua keadaan perut sudah semakin
membesar, hindari gerakan yang merebahkan badan dengan tumpuan tulang belakang
seperti savasana. Jika ingin melakukan pose ini disarankan dengan penyangga
pantal yang diletakkan di bawah perut. Ditakutkan akan menghambat aliran darah
dan nutrisi untuk perkembangan janin melalui uterus. Ini juga beresiko
meningkatkan lowerback pain, heartburn, dan meningkatkan tekanan darah.
6. Deep Backbend
Hindari gerakan penekukan ke belakang yang dalam, seperti
gerakan chakrasana. Jika kamu sudah latihan yoga bertahun-tahun dan sudah
tulang belakang cukup fleksibel maka dapat dilakukan pada trimester pertama,
dengan catatan kondisi kehamilan tidak dalam masalah. Terkait dengan resiko
yang akan terjadi disarankan untuk melakukan gerakan backbend dengan Camel Pose
atau juga disebut Utrasana.
7. Inversion
Ditakutkan akan beresiko kehilangan keseimbangan dan
terjatuh sehingga membahayakan ibu dan janin. Saat hamil maka beban perut
biasanya membuat keseimbangan kita berkurang. Apalagi dalam prenatal yoga core
kita yang biasanya sebagai power dalam yoga pose diistirahatkan.
8. Hot Yoga
Hot Yoga atau Bikram adalah yoga dalam suhu ruangan panas
yang membuat tubuh mengeluarkan keringat yang sangat banyak. Dikawatirkan akan
terjadi dehidrasindan mengganggu kesehatan janin, maka sebaiknya tidak
melakukan yoga dalam ruangan yang terlalu panas. Lakukan di ruagan yang sejuk
dan nyaman hingga tubuh merasa rileks dalam mempraktekkan yoga.
9. Latihan Terlalu Keras
Selalu ingat bahwa tujuan prenatal yoga adalah agar menjaga
fleksibilitas tubuh, mengurangi rawa sakit seperti lowerback pain, mengurangi
stress dan rasa lelah, dan memberikan bonding time dengan janin.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar