Selasa, 13 Desember 2016

Tips Jitu Mengasuh Anak Agar Jadi Anak Pintar




Mengasuh dan mendidik anak memang sebuah tanggung jawab besar orang tua. Pastinya harapan semua orang tua adalah buah hati bisa tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas. Agar anak bisa tumbuh jadi pintar dan cerdas ada sejumlah cara yang bisa dilakukan.

Setidaknya ada lima tips dasar soal mengasuh anak agar bisa tumbuh pintar. Tips-tips dasar pun sangat mudah dan bisa langsung dicoba, berikut tipsnya :

1. Gunakan Jari Telunjuk

Balita bisa lebih cepat belajar dan memahami bahasa ketika orang tua menunjuk objek sambil menyebutkan namanya. Dengan kata lain, untuk membantu anak mengembangkan kemampuan berkomunikasinya, gunakan bahasa tubuh yang jelas soal benda yang sedang dibicarakan atau bermain game menunjuk benda lalu menyebutkan namanya.

2. Gunakan Intonasi Tinggi Saat Berbicara

Berbicara dengan bayi menggunakan tata bahasa yang disederhanakan dan intonasi tinggi yang dilebihkan bisa membantu meningkatkan kemampuannya mengingat kata lebih baik daripada jika diajak bicara dengan cara datar. Saat berbicara atau mengajak ngobrol si kecil, tak apa untuk sedikit mendramatisir kata atau kalimat yang digunakan. Misalnya, "Wah, kupu-kupu itu cantik sekali." Dengan begitu, kemampuan berbahasa anak bisa jadi lebih baik.

3. Biarkan Anak-Anak Makan Berantakan

Balita yang membuat makanannya berantakan itu bisa mengembangkan kemampuan berbahasanya lebih cepat daripada yang tidak suka bikin berantakan. Kenapa bisa begitu? Para ilmuwan memiliki hipotesis bahwa anak-anak mungkin akan merasa sedikit kesulitan mengenali objek yang bentuknya susah dipegang (seperti susu atau saus) tapi proses memegang objek tak padat membantu mereka bisa belajar cara membedakan masing-masing objek. Anak-anak bisa belajar sesuatu dari kegiatan mereka yang suka membuat makanan berantakan.

4. Jangan Langsung Memberikan yang Anak Minta

Sebagai contoh, jangan langsung memberikan anak jajanan atau permen setiap kali ia meminta. Memanjakan anak setiap waktu malah bisa berdampak kurang baik. Ajarkan anak soal kesabaran dan kemampuan untuk mau menunggu. Dengan begitu, ia akan tumbuh dengan kemampuan kognitif dan akademis yang lebih baik.

5. Izinkan Anak Menonton Acara di TV

Ternyata kegiatan menonton televisi bisa jadi sarana anak untuk belajar sesuatu. Dengan catatan acara yang ditonton memiliki nilai edukatif dan ditonton dalam kadar waktu yang cukup. Selain itu, perlu juga untuk mendampingi anak saat menonton sebuah acara untuk membantunya memahami sejumlah kata atau nilai-nilai yang diajarkan di acara tersebut.

Lima tips di atas memang tips yang paling dasar yang bisa Ibu lakukan. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah berusaha menyesuaikan setiap teknik atau cara mengasuh dengan kepribadian serta kondisi yang dialami anak.



SEMOGA BERMANFAAT


Jumat, 09 Desember 2016

Gerakan Aman Prenatal Yoga Untuk Ibu Hamil




Otot kaku, rasa tegang, dan pegal pegal seringkali muncul di saat Anda tengah hamil. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa melakukan relaksasi melalui latihan pernafasan yoga. Yoga untuk ibu hamil sangat bermanfaat untuk mengatasi sesak nafas, nyeri pinggang, dan keluhan-keluhan lain selama kehamilan.

Yoga untuk ibu hamil dapat dilakukan dengan pertama-tama mengambil posisi duduk atau berbaring senyaman mungkin, kemudian bersikap santai, pejamkan mata, dan relaksasi otot-otot punggung, pinggang, hingga otot kaki, kemudian bernafaslah melalui hidung, tarik dan hembuskan secara perlahan-lahan. Ulangi hal tersebut selama 10 menit atau hingga Anda merasa nyaman. Sambil melakukan hal tersebut, tekanlah perut ke arah luar dan tahan sampai hitungan ke empat. Biarkan otot pundak dan leher Anda rileks.

Setelah itu keluarkan nafas dengan tenang dan perlahan. Latihan di atas akan sangat baik bagi ibu hamil, karena selain mengatasi keluhan-keluhan rasa tegang, otot kaku, dan pegal-pegal, Anda juga akan merasa lebih bugar, lebih sehat, sekaligus lebih kuat. 

Jika Anda ingin latihan yoga yang lebih terfokus agar hasilnya lebih optimal, Anda dapat melakukan gerakan yoga khusus untuk ibu hamil dengan 3 latihan berikut ini :

1. Duduk dengan posisi bersila




Letakan kedua tangan Anda di sisi badan dengan siku lurus. Kemudian angkat kedua tangan Anda dari samping ke arah kepala sambil menarik nafas sampai jari-jari kedua tangan Anda bertemu. Setelah itu hembuskan nafas sambil menurunkan tangan Anda ke bagian depan. Gerakan ke-1 memberi manfaat untuk melatih kekuatan otot lengan, melenturkan sendi pundak, juga menenangkan perasaan, serta menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. 

2. Merangkaklah dengan kedua siku tangan yang lurus, pandang ke depan, dan punggung rata



Tariklah nafas, lalu lengkungkan punggung Anda. Setelah itu hembuskan nafas, sambil mengembalikan punggung ke posisi semula. Gerakan yoga ke-2 bermanfaat untuk melepaskan ketegangan, menguatkan rahim, meringankan beban perut, dan menghilangkan pegal-pegal di tubuh. 

3. Ambil posisi berbaring



Kedua kaki Anda menempel di dinding, dan kedua tangan di samping badan dengan telapak tangan membuka. Tariklah nafas seiring mengangkat panggul dari lantai atau kasur. Hembuskan nafas sambil menurunkan kembali kedua kaki. Gerakan yoga ke-3 ini bermanfaat untuk mencegah varises di kaki, menghilangkan kelelahan dan pegal di kaki akibat pertambahan berat badan selama hamil, juga memberikan rasa rileks pada tubuh Anda. Demikianlah gerakan-gerakan yoga yang ibu hamil dapat lakukan.


SEMOGA BERMANFAAT 

Senin, 05 Desember 2016

Efek Samping Imunisasi Tifoid Pada Balita




Efek samping Imunisasi Tifoid, seperti juga yang terjadi pada imunisasi lainnya, tak jarang membuat para orang tua melewatkan jadwal imunisasi. Padahal para ilmuwan sudah menegaskan perihal keamanan vaksinasi. Mengingat autisme atau diabetes yang sering disebut-sebut menjadi salah satu akibat dari vaksinasi ternyata tidak terbukti. Namun, walau tidak terbukti gonjang ganjing tentang isu ini makin menghangat dan meluas. Bu, jangan khawatir tentang efek samping imunisasi tifoid ya? Jadwal Imunisasi Tifoid tetap harus menjadi bagian dari rutinitas bayi Anda agar mereka tetap bisa tumbuh sehat dengan kekebalan yang terus meningkat.

Pada sang penerima, tak bisa dipungkiri setiap vaksin memang memiliki reaksi dan reaksinya berbeda-beda tergantung penyimpanannya dan sensitivitas dari sang penerima imunisasi. Inilah yang semestinya dipahami oleh penerima vaksin atau orang tua dari anak yang akan menerima vaksin atau imunisasi. Pada penerima vaksin BCG misalnya, setelah 4 - 6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Reaksi ini termasuk reaksi yang normal. Sementara pada penerima Imunisasi DPT, reaksi yang timbul umumnya adalah nyeri, merah, dan bengkak pada sekitar bekas suntikan. Reaksi ini akan bertahan selama satu atau dua hari setelah disuntik.

Lantas bagaimana dengan efek samping Imunisasi Tifoid?

Beberapa efek sampingnya hampir sama seperti efek samping dari imunisasi lainnya, misalnya terjadi pembengkakan pada sekitar bekas suntikan. Penerima vaksin juga biasanya akan mengalami nyeri, ruam kulit, dan kemerahan di tempat suntikan. Selain itu, tak jarang penerima mengalami demam, nyeri kepala/pusing, nyeri sendi, nyeri otot, mual, atau nyeri perut. Namun, efek tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Untuk meminimalisasi efek samping imunisasi, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh orang tua atau sang penerima imunisasi :

Di antaranya, ketika anak atau sang calon penerima vaksin sedang panas tinggi, sebaiknya tunda dulu pemberian vaksin. Anak yang sedang meminum prednison dalam dosis tinggi dan sedang mendapatkan obat steroid pun sebaiknya tidak menerima vaksin terlebih dahulu. Seseorang yang dalam jangka waktu 3 bulan terakhir baru mendapatkan transfusi darah atau suntikan imunoglobulin juga sebaiknya menunda penerimaan vaksin. 

Jadi, sebelum menerima vaksin atau imunisasi, dalam hal ini Imunisasi Tifoid, pastikan bahwa sang calon penerima imunisasi berada dalam kondisi prima agar antibodinya bekerja. Pasalnya, jika orang atau anak tersebut sedang dalam keadaan sakit dan ia dimasuki virus yang ada dalam vaksin, maka tubuhnya akan bekerja lebih berat. Alhasil, kekebalannya punya tidak menjadi meningkat.

Nah, selamat menjadwalkan imunisasi tifoid dan jangan khawatir dengan efek sampingnya sepanjang imunisasi yang dilakukan dalam proses yang benar. Yuk sehatkan anak dengan memberikan imunisasi.


SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 04 Desember 2016

Pengaruh Kosmetik dan Skincare Selama Kehamilan





Hati-hati dengan pilihan kosmetik selama kehamilan. Berikut ini adalah daftar bahan kimia yang sering digunakan kosmetik dan tidak aman digunakan ketika hamil. Kosmetik yang mengandung bahan kimia akan memberikan efek negatif pada tumbuh kembang janin.

1. Merkuri

Kosmetik yang mengandung merkuri memang tidak baik untuk kesehatan meskipun anda tidak sedang hamil apalagi bila anda sedang menjalani kehamilan dampak yang akan diberikan dari bahan kimia berbahaya ini adalah kerusakan dan gangguan perkembangan janin.

2. Retinoid

Skincare atau produk kosmetik yang mengandung turunan vitamin A atau dikenal dengan nama retinoid biasanya terdapat pada krim untuk mengatasi jerawat. Meskipun penggunaan hanya dioles akan tetapi membahayakan janin yang dapat meningkatkan risiko catat pada janin.

3. Salicylic Acid

Komposisi dari antijerawat yang berupa sabun ataupun krim terkandung mengunakan komposisi berbahan kimia Salicylic Acid. Meskipun penggunaan kurang dari 2% aman akan tetapi ibu hamil harus tetap waspada karena akan mempengaruhi tumbuh kembang janin.

4. Hydroquinone

Ibu hamil yang menggunakan kosmetik berbahan hydroquinone biasanya didapatkan pada krim pemutih sebaiknya dihindari. Ibu tidak perlu khwatir karena penggelapan warna kulit pada ibu hanya bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya ketika ibu melahirkan.

5. Benzoil Peroxyde

Masih pada produk kosmetik untuk kulit berjerawat umumnya mengandung benzoil peroxyde yang diserap sekitar 5% pada saat dioles. Meskipun belum ditemukan penelitian lanjut akan tetapi ibu hamil sebaiknya menghindari kosmetik berbahan ini.

6. PABA

Para Amino Benzoic Acid harus dihindari pada saat ibu hamil. Skincare atau kosmetik yang mengandung bahan kimia ini ditemukan pada tabir surya apabila digunakan pada ibu hamil akan berisiko pada janin. Hal ini sama dengan penggunaan Benzophenone 3 yang menyebabkan kesimbangan hormon terganggu

7. Rhodamin

Pada make yang berwarna mencolok biasanya menggunakan bahan kimia berbahaya seperti rhodamin. Bahan kimia ini memang tidak dianjurkan untuk bahan kosmetik akan tetapi masih saja ada yang meggunakannya. Pada ibu yang tidak hamil saja sudah berbahaya bagaimana dengan ibu hanil tentu saja akan membahayakan ibu dan janin.



SEMOGA BERMANFAAT!

Jumat, 02 Desember 2016

Hal yang Perlu dihindari Saat melakukan Prenatal Yoga




Prenatal Yoga atau Yoga Hamil disarankan untuk para calon ibu agar tetap relaks dan fit di masa kehamilan. Selain itu juga dapat membantu melancarkan masa persalinan. Pranayama selama kehamilan dapat membantu ibu hamil dari stress dan kelelahan dan baik dipraktekkan setiap hari. Untuk para pemula mungkin masih ada rasa takut apakah yoga ini aman atau tidak untuk kehamilannya. Catatan penting bahwa dalam menjalankan prenatal yoga selalu memantau kondisi kehamilan dan menjalin komunikasi dengan instruktur yoga dan dokter. 


1. Over Stretch

Jangan samakan kondisi sedang hamil dengan kondisi sebelum hamil. Hindari Stretching yang berlebihan. Dalam melakukan pose yoga, kaki sedikit ditekuk.

2. Bandha Chakra

Secara umum. Dalam melakukan yoga dengan mengunci tiga chakra, yaitu muladhara, svadhistan, dan manipura. Titik ini berada di sekitar perut dan perineum. Akan tetapi di masa kehamilan tidak boleh ada penguncian perut. Dikawatirkan akan terjadi kontraksi. Lakukan gerakan yoga dengan perlahan dan sesuai kemampuan.

3. Gerakan pada titik perut

Saat yoga kita sering memusatkan power pada core, di masa kehamilan justru perlu dihindari terkait dengan resiko. Saat masa hamil, perut kita membesar dan sulit untuk menyangga beban tubuh dengan rectus abdominus (otot yang terlihat saat perut six-pack). Sebagai penggantinya biasanya kita menggunakan obliques (otot perut yang berada pada bagian sisi perut). Obliques yang digunakan terlalu kuat dapan penarik bagian otot perut, menyebabkan kondisi diastasis. Untuk itu disarankan agar menghindari pose yang berpusat pada perut.

4. Deep Twist

Gerakan twist seperti Ardha Matsyendrasana boleh dilakukan tetapi tidak berlebihan. Jangan memelintir tubuh yang terlalu dalam. Untuk menghindari terhambatnya sirkulasi. Lakukan twist dengan lutut (yang menempel pada matras) yang lurus, tidak ditekuk.

5. Merebahkan badan tanpa penyangga

Saat memasuki trimester kedua keadaan perut sudah semakin membesar, hindari gerakan yang merebahkan badan dengan tumpuan tulang belakang seperti savasana. Jika ingin melakukan pose ini disarankan dengan penyangga pantal yang diletakkan di bawah perut. Ditakutkan akan menghambat aliran darah dan nutrisi untuk perkembangan janin melalui uterus. Ini juga beresiko meningkatkan lowerback pain, heartburn, dan meningkatkan tekanan darah.

6. Deep Backbend

Hindari gerakan penekukan ke belakang yang dalam, seperti gerakan chakrasana. Jika kamu sudah latihan yoga bertahun-tahun dan sudah tulang belakang cukup fleksibel maka dapat dilakukan pada trimester pertama, dengan catatan kondisi kehamilan tidak dalam masalah. Terkait dengan resiko yang akan terjadi disarankan untuk melakukan gerakan backbend dengan Camel Pose atau juga disebut Utrasana.

7. Inversion

Ditakutkan akan beresiko kehilangan keseimbangan dan terjatuh sehingga membahayakan ibu dan janin. Saat hamil maka beban perut biasanya membuat keseimbangan kita berkurang. Apalagi dalam prenatal yoga core kita yang biasanya sebagai power dalam yoga pose diistirahatkan.

8. Hot Yoga

Hot Yoga atau Bikram adalah yoga dalam suhu ruangan panas yang membuat tubuh mengeluarkan keringat yang sangat banyak. Dikawatirkan akan terjadi dehidrasindan mengganggu kesehatan janin, maka sebaiknya tidak melakukan yoga dalam ruangan yang terlalu panas. Lakukan di ruagan yang sejuk dan nyaman hingga tubuh merasa rileks dalam mempraktekkan yoga.

9. Latihan Terlalu Keras

Selalu ingat bahwa tujuan prenatal yoga adalah agar menjaga fleksibilitas tubuh, mengurangi rawa sakit seperti lowerback pain, mengurangi stress dan rasa lelah, dan memberikan bonding time dengan janin.




SEMOGA BERMANFAAT

Kamis, 01 Desember 2016

Inilah Pengaruh Mekanisme Musik Bagi Pola Gelombang Otak Manusia




Anda harus memahami bahwa pola gelombang otak manusia untuk menentukan aktivitas tubuh seseorang dan pikiran. Oleh karena itu, yang sebelumnya diketahui bahwa musik berpengaruh lebih besar pada otak kanan, ternyata juga memengaruhi otak kiri akibat pancaran yang dilakukan oleh Corpus Callosum dengan menyebarkan informasi dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik memengaruhi kedua belah otak.

             Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara.

            Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. 

Ada 3 buah jaras Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini :

Pertama : jarak retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia. 

Kedua : melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal “forebrain” termasuk sistem limbik, Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain.

Ketiga : melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi.

            Gilman dan Newman (1996) mengemukakan bahwa Planum Temporale adalah bagian otak yang banyak berperan dalam proses verbal dan pendengaran, sedangkan Corpus Callosum berfungsi sebagai pengirim pesan berita dari otak kiri kesebelah kanan dan sebaliknya. 

Seperti kita ketahui otak manusia memiliki dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Walaupun banyak peneliti mengatakan bahwa kemampuan musikal seseorang berpusat pada belahan otak kanan, namun pada proses perkembangannya proporsi kemampuan yang tadinya terhimpun hanya pada otak kanan akan menyebar melalui Corpus Callosum kebelahan otak kiri. Akibatnya, kemampuan tersebut berpengaruh pada perkembangan. Harmoni, melodi dan ritme memiliki perbedaan pola aktivitas pada otak. Melodi menghasilkan gelombang otak yang sama pada otak kiri maupun kanan, sedangkan harmoni dan ritme lebih terfokus pada belahan otak kiri saja. Namun secara keseluruhan, musik melibatkan hampir seluruh bagian otak.

            Sebuah survey pada suatu seminar menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu atau musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita berkata “saya tidak mendengarkan syairnya”.



SEMOGA BERMANFAAT!