Senin, 05 Desember 2016

Efek Samping Imunisasi Tifoid Pada Balita




Efek samping Imunisasi Tifoid, seperti juga yang terjadi pada imunisasi lainnya, tak jarang membuat para orang tua melewatkan jadwal imunisasi. Padahal para ilmuwan sudah menegaskan perihal keamanan vaksinasi. Mengingat autisme atau diabetes yang sering disebut-sebut menjadi salah satu akibat dari vaksinasi ternyata tidak terbukti. Namun, walau tidak terbukti gonjang ganjing tentang isu ini makin menghangat dan meluas. Bu, jangan khawatir tentang efek samping imunisasi tifoid ya? Jadwal Imunisasi Tifoid tetap harus menjadi bagian dari rutinitas bayi Anda agar mereka tetap bisa tumbuh sehat dengan kekebalan yang terus meningkat.

Pada sang penerima, tak bisa dipungkiri setiap vaksin memang memiliki reaksi dan reaksinya berbeda-beda tergantung penyimpanannya dan sensitivitas dari sang penerima imunisasi. Inilah yang semestinya dipahami oleh penerima vaksin atau orang tua dari anak yang akan menerima vaksin atau imunisasi. Pada penerima vaksin BCG misalnya, setelah 4 - 6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Reaksi ini termasuk reaksi yang normal. Sementara pada penerima Imunisasi DPT, reaksi yang timbul umumnya adalah nyeri, merah, dan bengkak pada sekitar bekas suntikan. Reaksi ini akan bertahan selama satu atau dua hari setelah disuntik.

Lantas bagaimana dengan efek samping Imunisasi Tifoid?

Beberapa efek sampingnya hampir sama seperti efek samping dari imunisasi lainnya, misalnya terjadi pembengkakan pada sekitar bekas suntikan. Penerima vaksin juga biasanya akan mengalami nyeri, ruam kulit, dan kemerahan di tempat suntikan. Selain itu, tak jarang penerima mengalami demam, nyeri kepala/pusing, nyeri sendi, nyeri otot, mual, atau nyeri perut. Namun, efek tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Untuk meminimalisasi efek samping imunisasi, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh orang tua atau sang penerima imunisasi :

Di antaranya, ketika anak atau sang calon penerima vaksin sedang panas tinggi, sebaiknya tunda dulu pemberian vaksin. Anak yang sedang meminum prednison dalam dosis tinggi dan sedang mendapatkan obat steroid pun sebaiknya tidak menerima vaksin terlebih dahulu. Seseorang yang dalam jangka waktu 3 bulan terakhir baru mendapatkan transfusi darah atau suntikan imunoglobulin juga sebaiknya menunda penerimaan vaksin. 

Jadi, sebelum menerima vaksin atau imunisasi, dalam hal ini Imunisasi Tifoid, pastikan bahwa sang calon penerima imunisasi berada dalam kondisi prima agar antibodinya bekerja. Pasalnya, jika orang atau anak tersebut sedang dalam keadaan sakit dan ia dimasuki virus yang ada dalam vaksin, maka tubuhnya akan bekerja lebih berat. Alhasil, kekebalannya punya tidak menjadi meningkat.

Nah, selamat menjadwalkan imunisasi tifoid dan jangan khawatir dengan efek sampingnya sepanjang imunisasi yang dilakukan dalam proses yang benar. Yuk sehatkan anak dengan memberikan imunisasi.


SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar