Ritual-ritual dibawah ini dilakukan pada saat setelah melahirkan. Apa sajakah ritual-ritual tersebut?
Melahirkan seorang anak merupakan suatu anugerah yang tiada
terkira. Bahagia dan terharu campur aduk menjadi satu. Namun sebagai ibu muda
yang belum berpengalaman tentu merupakan sesuatu yang mendebarkan. Banyak hal
yang terlintas dalam pikiran, bagaimana cara merawat bayi ataupun merawat diri
sendiri pasca melahirkan.
Bagi masyarakat jawa ada beberapa ritual ataupun tradisi
yang selalu dilakukan setelah ibu melahirkan.
1. Pemakaian
stagen
Stagen biasanya dipakai setelah melahirkan dengan proses
normal. Pemakain stagen bertujuan untuk membuat perut menjadi ramping kembali.
Pemakainnya harus rutin semakin lama akan semakin baik tidak ada batasan waktu
pemakainnya. Pada awalnya jika belum terbiasa akan terasa sesak namun jika
sudah terbiasa akan terasa nyaman. Perut akan menjadi lebih enteng lebih enak.
Pada zaman sekarang kebanyakan ibu-ibu yang baru melahirkan menggunakan korset
karena lebih praktis. Namun stagen efeknya lebih berasa.
2. Memakai
jarik
Jarik atau kain yang dikenakan sebagai pengganti rok atau
celana. Setelah melahirkan otot-otot dan tulang-tulang seluruh tubuh serasa
copot-copot, terutama otot dan tulang bagian bawah. Untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan cara tidur secara telentang dan lurus jangan miring
ataupun meringkuk. Dan untuk menjaga agar kita tetap duduk dan tidur dengan
lurus adalah dengan memakai jarik. Pemakaian jarik bertujuan untuk menjaga kaki
tetap lurus dan memperlambat jalan dan tidak banyak gerak. Posisi tidur yang
tidak meringkuk dipercaya juga dapat mencegah varises.
3. Ramuan - ramuan
Ramuan-ramuan yang digunakan oleh ibu yang baru melahirkan
diantaranya adalah :
a. Jamu setelah
bersalin, jika di daerah pedesaan masih dapat ditemui jamu dengan racikan
sendiri, namun sekarang jamu-jamu macam ini sudah banyak ditemukan ditoko-toko.
Rasa jamu ini memang pahit namun khasiatnya sungguh luar biasa. Karena dapat
melancarkan BAB juga dapat mengeluarkan sisa-sisa darah dalam rahim tanpa rasa
sakit.
b. Pilis, biasanya ditempelkan
pada dahi tujuannya agar mata tidak rabun.
c. Param, untuk
dioleskan pada kaki agar kaki tidak pegal-pegal.
4. Mandi
wuwung
Mandi wuwung adalah mandi dengan cara megguyurkan air dari
atas kepala atau ubun-ubun, tapi mata tidak boleh merem harus tetap melek.
Mandi ini dipercaya dapat membuat tubuh kembali segar dan mata akan tetap
jernih.
5. Hindari
makanan yang tajam
Makanan yang tajam dalam artian adalah makanan yang memiliki
rasa terlalu pedas, terlalu kental, terlalu asin juga beraroma amis. Karena
makanan-makanan tersebut dapat berpengaruh pada ASI. Jika makanan terlalu pedas
maka bayi akan mengalami mencret, jika makanan memiliki bau yang amis dipercaya
ASI juga akan berasa amis dan bayi akan enggan untuk menyusu dan akan
mengakibatkan gumoh ( memuntahkan kembali ASI). Maka sangat disarankan untuk
ibu yang baru melahirkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang netral.
Demikian bahasan mengenai ritual atau tradisi masyarakat
Jawa mengenai hal-hal yang dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan. Meskipun
kebanyakan orang mengatakan bahwa 5 ritual dilakukan setelah melahirkan tersebut merupakan mitos, namun ada baiknya untuk kita mengetahui dan
mempelajarinya.
SEMOGA BERMANFAAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar