Rabu, 16 November 2016

Ritual Pasca Persalinan Menurut Adat Jawa





Melahirkan seorang anak merupakan suatu anugerah yang tiada terkira. Bahagia dan terharu campur aduk menjadi satu. Namun sebagai ibu muda yang belum berpengalaman tentu merupakan sesuatu yang mendebarkan. Banyak hal yang terlintas dalam pikiran, bagaimana cara merawat bayi ataupun merawat diri sendiri pasca melahirkan.

Bagi masyarakat jawa ada beberapa ritual ataupun tradisi yang selalu dilakukan setelah ibu melahirkan.


1. Pemakaian stagen

Stagen biasanya dipakai setelah melahirkan dengan proses normal. Pemakain stagen bertujuan untuk membuat perut menjadi ramping kembali. Pemakainnya harus rutin semakin lama akan semakin baik tidak ada batasan waktu pemakainnya. Pada awalnya jika belum terbiasa akan terasa sesak namun jika sudah terbiasa akan terasa nyaman. Perut akan menjadi lebih enteng lebih enak. Pada zaman sekarang kebanyakan ibu-ibu yang baru melahirkan menggunakan korset karena lebih praktis. Namun stagen efeknya lebih berasa.

2. Memakai jarik

Jarik atau kain yang dikenakan sebagai pengganti rok atau celana. Setelah melahirkan otot-otot dan tulang-tulang seluruh tubuh serasa copot-copot, terutama otot dan tulang bagian bawah. Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara tidur secara telentang dan lurus jangan miring ataupun meringkuk. Dan untuk menjaga agar kita tetap duduk dan tidur dengan lurus adalah dengan memakai jarik. Pemakaian jarik bertujuan untuk menjaga kaki tetap lurus dan memperlambat jalan dan tidak banyak gerak. Posisi tidur yang tidak meringkuk dipercaya juga dapat mencegah varises.

3. Ramuan - ramuan

Ramuan-ramuan yang digunakan oleh ibu yang baru melahirkan diantaranya adalah :

a. Jamu setelah bersalin, jika di daerah pedesaan masih dapat ditemui jamu dengan racikan sendiri, namun sekarang jamu-jamu macam ini sudah banyak ditemukan ditoko-toko. Rasa jamu ini memang pahit namun khasiatnya sungguh luar biasa. Karena dapat melancarkan BAB juga dapat mengeluarkan sisa-sisa darah dalam rahim tanpa rasa sakit.
b. Pilis, biasanya ditempelkan pada dahi tujuannya agar mata tidak rabun.
c. Param, untuk dioleskan pada kaki agar kaki tidak pegal-pegal.

4. Mandi wuwung

Mandi wuwung adalah mandi dengan cara megguyurkan air dari atas kepala atau ubun-ubun, tapi mata tidak boleh merem harus tetap melek. Mandi ini dipercaya dapat membuat tubuh kembali segar dan mata akan tetap jernih.

5. Hindari makanan yang tajam

Makanan yang tajam dalam artian adalah makanan yang memiliki rasa terlalu pedas, terlalu kental, terlalu asin juga beraroma amis. Karena makanan-makanan tersebut dapat berpengaruh pada ASI. Jika makanan terlalu pedas maka bayi akan mengalami mencret, jika makanan memiliki bau yang amis dipercaya ASI juga akan berasa amis dan bayi akan enggan untuk menyusu dan akan mengakibatkan gumoh ( memuntahkan kembali ASI). Maka sangat disarankan untuk ibu yang baru melahirkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang netral.

Demikian bahasan mengenai ritual atau tradisi masyarakat Jawa mengenai hal-hal yang dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan. Meskipun kebanyakan orang mengatakan bahwa 5 ritual dilakukan setelah melahirkan tersebut merupakan mitos, namun ada baiknya untuk kita mengetahui dan mempelajarinya.



SEMOGA BERMANFAAT!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar